KOTAJAMBI - Ratusan petani di Jambi
yang tergabung dalam Persatuan Petani Jambi (PPJ), mahasiswa dan LSM,
mendatangi kantor gubernur Jambi menuntut janji penyelesaian lahan yang
diambil dan dialih-fungsikan oleh beberapa perusahaan perkebunan di
Jambi, Jum’at (24/9).
Sejak pagi mahasiswa, lsm dan para petani serta anak-anak melakukan
longmarch menuju kantor gubernur dibawah pengawalan pihak kepolisian.
Sepanjang jalan mereka meneriakkan yel-yel memperjuangkan pengembalian
lahan para petani dan menggelar retorika penindasan terhadap petani oleh
perusahaan perkebunan.
Penasehat PPJ, Drs H Daraqthuni Dahlan, mengungkapkan, sudah 3,5
tahun janji gubernur Jambi (saat itu dijabat Zulkifli Nurdin) memberi 41
hektar lahan kepada anggota PPJ hingga kini belum ada realisasinya.
Mereka juga menuntut lahan yang menjadi hak petani, yang diduga
banyak dialih-fungsikan oleh para investor perkebunan agar dikembalikan
ke petani dan meminta pihak kepolisian menuntut mereka secara hukum.
Kedatangan para petani dihadang ratusan petugas kepolisian dari
Polresta dan Polda Jambi di depan pintu gerbang kantor gubernur. Meski
sudah bernegosiasi untuk masuk mereka tetap tidak diperbolehkan.
Akhirnya para pengunjuk rasa terus berorasi menuntut pemerintah dan
DPRD Provinsi Jambi menyelesaikan berbagai janji dan persoalan yang
dihadapi para petani. Setelah ditemui perwakilan pemerintah dan dewan
yang berjanji akan menuntaskan persoalan itu, akhirnya mereka
membubarkan diri secara tertib. (infojambi.com)
0 komentar:
Posting Komentar