YOGYAKARTA - Asrama mahasiswa Jambi di
Bausasran Danurejan 3 No 717, Yogyakarta, sangat memprihatinkan. Kondisi
itu disaksikan sendiri oleh Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA),
ketika menghadiri gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional XII
2010 di Yogya.
Menurut HBA, antara kemauan mahasiswa penghuni asrama (mahasiswa)
dengan hasil renovasi yang dilakukan Pemprov Jambi belum ada
kesepakatan. Kondisi kamar terlalu kecil, hanya bisa diisi satu orang.
Pada 2011 Pemprov Jambi menganggarkan dana Rp 400 juta untuk
merenovasi asrama Yogya. Pemprov akan duduk satu meja dengan mahasiswa
dan tokoh masyarakat Jambi di Yogya, membicarakan konsep dan sistem
renovasi, sesuai bentuk yang diinginkan mahasiswa.
Gubernur minta dinas pekerjaan umum (PU) dan biro umum kantor
gubernur Jambi merenovasi asrama sesuai harapan mahasiswa. HBA mengakui
kondisi asrama saat ini tidak baik. “Harus segera diperbaiki. Yang sudah
biarlah berlalu,” ujar HBA.
HBA tidak mempersoalkan banyak mahasiswa Jambi di Yogya tidak tinggal
di asrama yang disediakan pemerintah. “Berarti orang tua mereka mampu.
Asrama ini kan untuk yang tidak mampu. Orang Jambi yang tidak punya
keluarga disini bisa tinggal di asrama,” katanya.
Setelah asrama direnovasi HBA berharap mahasiswa
tinggal di asrama paling lama dua tahun. “Cukup dua tahun. Setelah itu
pindah. Jangan beranak pinak di asrama. Penempatan nanti diatur dengan
SK Gubernur agar teratur. Mahasiswa yang tinggal disini tidak dikenakan
biaya, hanya bayar uang listrik dan air saja,” tambahnya.
Asrama Jambi di Yogya awalnya sebuah rumah yang dibeli Pemprov Jambi
pada 1959. Kini kondisinya sangat berantakan. Perlengkapan di dalam
kamar asrama tidak tampak lagi, seperti kasur dan lemari pakaian. Asrama
memiliki 30 kamar tanpa penghuni. Pintunya sudah terlepas akibat kusen
keropos. Ruangan kumuh, ranjang berantakan dan plafon jebol.
Heri, pengurus asrama, mengungkapkan, asrama tidak pernah dihuni
sejak direnovasi, setelah gempa 2007 lalu. Ukuran kamarnya juga kecil.
Dulu ukuran kamarnya 3 x 4 meter dan bisa ditempati 3 orang. Sekarang
hanya berukuran 2 x 2 meter. Mahasiswa yang dulu menempati asrama
dikenakan biaya Rp 30 ribu per bulan untuk listrik, air dan kebersihan. (infojambi.com)
laporan : nico/humas pemprov | editor : doddi irawan


21.49
kg
Posted in





0 komentar:
Posting Komentar