KERINCI - Sekitar lima ribu jamaah Jam’iyjyatul
Islamiyah (JI) berasal dari berbagai kabupaten/kota se- Indonesia
memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tahun 1430 H/2009. Acara
digelar di Gedung Nasional, Kota Sei Penuh,Snin (9/3). Para jemaah dan
undangan memadati Gedung Nasional sampai ke pelataran parkir. Bahkan
sampai memenuhi jalan raya depan gedung tersebut.
Hadir juga Bupati Kerinci H Murasman, Wakil Bupati M Rahman, Wali
Kota Sungai Penuh, Masril Muhammad, unsur Muspida, Rizal Djalil anggota
DPR RI dan sejumlah undangan lainnya.
Ketua Umum DPP Jam’iyyatul
Islamiyah dr Aswin Rose dihadapan jemaahnya dan undangan mengutip apa
yang dikatakan penyair Kerinci yang mengatakan ‘Kerinci sekepal tanah
surga yang dicampakkan ke bumi’. Kata dia, bukan tanah surga yang
dicampakkan ke Kerinci, tapi orang Sungai Penuh yang ‘Sakti’.
”Terang
cahaya lampu bukan dilihat dari dekat tapi jelas tampak dari jauh.
Cahaya itu ditangkap oleh orang DKI Jakarta,” kata Aswin berfilosofi.
Lebih
jelas Aswin mengatakan, cahaya terang itu berasal dari pendiri
Jam’iyyatul Islamiyah, Almarhum Buya H Karim Djamak yang merupakan orang
Kota Sungai Penuh. Tetapi yang memperoleh ilmu beliau adalah orang luar
Sungai Penuh.
Aswin menegaskan lagi, tidak benar kalau jemaah
Jam’iyyatul Islamiyah menunaikan haji cukup ke Sungai Penuh. ”Sama
dengan muslim lainnya, kami juga naik haji ke Mekah Al Mukaramah,”
katanya.
Disamping itu, Masril Wako Sungai Penuh dan Murasman
Bupati Kerinci juga sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh jemaah
JI. Bahkan Bupati mengatakan, akan mendukung sepenuhnya kegiatan yang
bersifat organisasi demi kemajuan JI kedepan. Contohnya, Pemda Kerinci
akan menyediakan fasilitas untuk pengembangan wisata rohani islam. “Kita
mendukung segala kegiatan JI yang berkaitan dengan organisasi,” kata
Murasman.
Hoesny Hasan, Ketua LKAAK (Lembaga Kerapatan Adat Alam
Kerinci) bahkan merasa beryukur dan mendapat kehormatan dapat mengikuti
acara ini. Karena menurutnya, JI tidak ada bedanya dengan jemaah islam
lainnya. “Saya mendukung sekali langkah-langkah besar dilaksanakan JI,”
ungkap Hoesny.
Organisasi JI didirikan pada tahun 1971. Pengajian
ini berkembang dibawah tekanan-tekanan, hingga meninggalnya pendiri
utama JI almarhum H. Karim Djamak. Hingga kini dibawah pimpinan dr H
Aswin Rose, terus maju memperbaiki akhlak umat.
Sebelumnya Aswin Rose mengatakan, tidak ada yang paling berharga di dunia ini kecuali salat. (infojambi.com/AL)
3 komentar:
mohon di ralat singkatan jamiatul islamiyah bukan JI, melainkan JMI. terima kasih
Setuju
Tolong penulisan Jam’iyyatul Islamiyah di cek dulu yg awal paragraf terdapat kesalahan dibarisan ke 2
Itu juga JMI bukan JI
Posting Komentar