MAJUNYA
Ir H Hamdi Rahman DiplWM sebagai calon bupati (cabup) Batanghari
berpasangan dengan Juhartono SEsebagai calon wakil bupati (cawabup)
dilatar belakangi karena mirisnya melihat nasib masyarakat Batanghari
saat ini. Di mata Hamdi, masih banyak masyarakat Bumi Serentak Bak Regam
hidup miskin.
Cabup yang diusung PKB, PPP, Gerindra dan PNBK itu mengungkapkan,
jika terpilih menjadi bupati periode 2011-2016 ia akan lebih
memperhatikan masyarakat kecil, terutama petani. Batanghari adalah
daerah kaya, tapi masih banyak masyarakat yang miskin, banyak jalan yang
rusak.
Menurut Hamdi, seorang pemimpin harus mampu menghadapi tantangan dan
mempunyai ambisi ingin membangun kesejahteraan masyarakat. Caranya bisa
dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada. Disamping itu
sumber daya manusia (SDM) juga harus diperhatikan.
Bila dua hal tersebut dijalankan secara bersamaan, kata Hamdi,
Batanghari akan bisa bersaing dengan kabupaten lain. “Coba lihat, banyak
orang luar daerah yang masuk ke Batanghari untuk mencari peruntungan
ekonomi. Banyak yang berhasil. Sementara kita hanya jadi penonton,”
tandasnya.
Hamdi menilai, seorang pemimpin harus memiliki program dan strategi,
jangka pendek, menengah maupun panjang. Sebagai daerah otnomi,
Batanghari harus punya tiga hal itu. Untuk jangka pendek dan menengah,
bisa dibuat peternakan sapi, sehingga daerah lain bisa membeli sapi ke
Batanghari.
Batanghari juga bisa dijadikan pusat pelatihan Tenaga Kerja Indonesia
(TKI). Dengan begitu akan banyak tenaga kerja terlatih diminta negara
lain untuk dipekerjakan di perusahaannya. Batanghari juga bisa dijadikan
daerah supplier kebutuhan bahan pokok, seperti cabe, tomat dan
sayur-sayuran. “Kenapa harus didatangkan dari Padang, Lampung dan daerah
lainnya ?” ujarnya.
Ditanya soal strategi dalam pemilukada 23 Oktober mendatang, Hamdi
mengaku terus turun ke masyarakat untuk bersosialisasi, memberi gambaran
visi-misi membangun Batanghari yang sejahtera dan mandiri, sesuai
program-program baru yang efisien dan efektif serta tepat guna, di kota
maupun desa-desa.
Hamdi juga ikut memasang baleho di berbagai tempat strategis seperti
yang dilakukan kandidat lainnya. Itu dilakukannya agar masyarakat merasa
lebih akrab dan dekat dengannya serta bisa membaca slogan pembangunan
yang bakal dilakukan.
Dalam setiap sosialisasi, Hamdi selalu menyampaikan sebuah kalimat
yang sifatnya membangun.”Jangan meninggalkan kekayaan pada anak-anak
kita. Berikanlah pendidikan berkualitas kepada mereka, sehingga menjadi
orang berguna bagi nusa dan bangsa”.
Hamdi memilih Juhartono sebagai cawabup lantaran Juhartono seorang
pakar keuangan. Batanghari banyak menghasilkan devisa, seperti karet,
kelapa sawit, minyak, gas dan batu bara. Namun hasilnya banyak yang
“lari” ke Jakarta. Supaya devisa itu bisa kembali ke Batanghari pola
pemikiran Juhartono sangat diperlukan. “Dia punya akses bagus untuk
masalah tersebut,” jelasnya.
Bila menjadi bupati, Hamdi akan mempriotitaskan penyelesaian masalah
sengketa tanah yang berlarut-larut yang dialami petani. Ia juga akan
merubah wajah pemimpin baru dengan tradisi baru.
“Tidak ada lagi pemimpin yang punya kekayaan luar biasa. Tradisi ini
harus dihapus. Pemimpin harus punya tanggung-jawab moral mensejahterakan
rakyatnya, bukan mensejahterakan diri sendiri,” tegas Hamdi. (infojambi.com)
0 komentar:
Posting Komentar