Ditulis oleh Wirdianto
Pilwako Sungaipenuh Diprediksi Dua Putaran
SUNGAIPENUH
- Pertarungan tujuh pasangan kandidat Calon Wali
Kota-Calon Wakil Wali Kota (Cawako-Cawawako) Sungaipenuh diperkirakan
akan berlangsung ketat. Apalagi, ketujuh pasangan kandidat tidak
memiliki basis massa pendukung yang fanatik.
Kalau ada kandidat yang mengklaim memiliki basis suara, itu dinilai
bohong belaka. Pasalnya, semua kecamatan di Kota Sungaipenuh memiliki
calon lebih dari satu orang. Dengan kata lain, suara di lima kecamatan
ditengarai akan pecah.
Seperti diketahui, tujuh pasang
kandidat yang sudah mendaftar di KPUD Kota Sungaipenuh adalah
orang-orang pilihan dari lima kecamatan tersebut, meskipun tidak
seluruhnya mengambil posisi orang pertama dan kedua. Meski kandidat
tidak berdomisili di satu kecamatan tertentu, namun mereka memiliki
hubungan emosional, hubungan kekeluargaan dan juga hubungan kepentingan
dengan daerah atau kecamatan tertentu. Kondisi inilah yang diprediksi
membuat basis suara pecah.
“Jadi, kemungkinan
besar pilwako akan dua putaran. Lagi pula sekarang ini basis suara sudah
pecah dan sudah menjadi rebutan,” kata Ivan Fauzani, pengamat politik
dari Universitas Jambi (Unja).
Menurut Ivan, baik
di Kecamatan Sungaipenuh, Pesisir Bukit, Kumun Debai, Tanah Kampung dan
Hamparan Rawang, semuanya pecah. Lebih rinci, kata dia, di Sungaipenuh
terdapat banyak calon yang maju. Yakni Hasvia, Yos Adrino, Syafriadi,
Ardinal Salim dan Amrizal Jufri. “Ini jelas suara di Sungaipenuh sekitar
25 ribu akan terbagi-bagi kepada lima kandidat ini. Belum lagi hubungan
dengan kandidat lain,” ulasnya.
Demikian pula
dengan empat kecamatan lainnya. Kecamatan Pesisir Bukit, misalnya.
Menurut Ivan, dari daerah itu juga ada dua calon yang maju. Yakni Ahmadi
Zubir dan Zamzami. Di Rawang, ada Dahnil Miftah, Mushar Azari dan
Novizon. Lalu dari Tanah Kampung, ada Zubir dan AJB. Sedangkan dari
Kumun Debai, ada Ferry Siswadhi dan Zulhelmi. “Makanya kita sampaikan
tidak ada basis massa yang jelas dan semuanya sudah menjadi daerah
rebutan,” ungkap Ivan.
Menurut dia, kandidat yang
tampil sebagai pemenang pilwako adalah kandidat yang bisa menarik
simpati masyarakat dengan program-program yang nyata yang dituangkan ke
dalam visi dan misi. “Ini tugas tim pemenangan kandidat, bagaimana
menjelaskan itu semua ke pemilih. Jika itu yang dilakukan maka kandidat
yang didukungnya akan menang,” kata mantan anggota KPUD Kerinci itu.
Yang paling penting lagi, kata dosen Fakultas Hukum
Unja itu, ada pesan moral yang harus dihayati dan dipahami oleh
kandidat, bahwa pilwako Sungaipenuh adalah barometer atau tolak ukur
dari pemekaran kota itu. “Bisa jadi DOB yang sudah didapatkan akan
ternoda jika pilwakonya ricuh. Jika ini yang terjadi, maka pemerintah
pusat melalui Depdagri bisa saja meleburkan kota. Apa artinya jika ada
kandidat yang menang, tapi daerahnya sudah ditarik. Itu sama artinya
pemimpin yang tidak memiliki wilayah,” jelasnya.
Sementara
itu, anggota KPU Kerinci Heri Setiawan, mengatakan, kemungkinan daftar
mata pilih yang akan diperebutkan tujuh pasangan calon berkisar sekitar
67 ribu atau naik sekitar dua persen dari pilgub lalu. Kalau DPT pilgub
untuk lima kecamatan di kota berjumlah 65.728. Rinciannya, Kecamatan
Sungaipenuh 25.813, Pesisir Bukit 14.010, Rawang 10.520, Tanah
Kampung 7.937 dan Kumun Debai 7.448 pemilih. (*) http://www.caramembuatwebsite.com/?id=dizul1
0 komentar:
Posting Komentar