Jumat, 15 Oktober 2010

Sungai Penuh Online : Gesekan Antar Kandidat Kian Memanas

Saling Menjatuhkan lewat Black Campaign

JAMBI - Manuver politik para calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup)  dan tim suksesnya di Tanjab Barat dan Batanghari menjelang menjelang pemungutan suara, 21 dan 23 Oktober nanti semakin gencar. Isu-su yang diluncurkan pun mulai mengarah ke black campaign (kampanye hitam/negatif). Kondisi ini menyebabkan gesekan antar kandidat dan pendukungnya makin kentara.


Di Batanghari, misalnya. Para kandidat dan tim suksesnya sudah mulai terang-terangan saling serang lewat kampanye negatif. Yang teranyar, kemarin (14/10), serangan kampanye negatif tersebut ditujukan kepada pasangan Fattah-Sinwan. Kopian surat panggilan pemeriksaan terhadap Fattah, terkait kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar), dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebarkan ke rumah-rumah warga.
Memang, hari ini (15/10), Fattah memang dipanggil KPK untuk dimintai keterangan terkait kasus pengadaan mobil damkar, saat dia menjabat Bupati Batanghari 2004 lalu. Namun, kapasitas dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Menteri dalam Negeri (Mendagri) Hari Sabarno.
Belum diketahui secara pasti siapa yang menyebarkan kopian surat dari KPK itu. Pantauan Jambi Independent, siang kemarin (14/10), kopian surat panggilan itu dibagikan ke rumah-rumah warga di Kota Muarabulian.
Sebelumnya, kandidat nomor dua itu juga diisukan akan menghapuskan tunjangan kesejahteraan daerah (TKD) untuk para guru. Isu lainnya, jika menang, mantan Bupati Batanghari itu juga akan menyisihkan etnis tertentu. Hal tersebut termuat dalam beberapa SMS yang dikirimkan ke sejumlah tokoh etnis tertentu.
Menanggapi, serangan kampanye negatif tersebut,  Ketua Barisan Muda Fattah-Sinwan (BM FAS), Paisal, mengajak segenap pendukung FAS tidak terpancing isu negatif selama menjelang pencoblosan 23 Oktober nanti. Dia mengimbau kepada semua kader dan simpatisan tidak bertindak anarkis dalam menyikapi isu black campaign yang ditujukan kepada pasangan kandidat mereka.
Menurut dia, banyak cara yang dapat dilakukan merebut kursi Bupati Batanghari. Salah satunya adalah melalui black campaign. Untuk itu, dia mengimbau agar semua pendukung FAS tidak mudah tersulut emosi dengan pancingan dari pihak lain.
“Tolong jangan mudah terpancing isu black campaign. Dalam menyikapi isu tersebut, kami akan melaporkan ke panwas dan ke Polres,” katanya.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Fattah-Sinwan, menilai penyebaran kopian surat panggilan itu tidak mempengaruhi aktivitas jagoannya. Menurut dia, mereka akan membuktikan bahwa selebaran itu tidak benar hari ini. “Kita buktikan hari ini, bahwa Pak Fattah akan menggelar acara di Muarabulian. Jadi untuk apa kita menanggapi itu (kampanye negatif), hanya menguras energi,” katanya.
Sebelumnya, Fattah mengatakan semua isu negatif tetang dirinya merupakan kampanye negatif dari orang yang tidak bertanggung jawab. “Ini (penghapusan TKD) jelas tidak benar. Malah jika perlu kita tingkatkan,” katanya.
Fattah juga membantah soal isu SMS yang menyebutkan dia akan menyisihkan salah satu etnis. ”Ini isu yang tidak bertanggung jawab,” katanya. Menurut Fattah, sejak dahulu, pihaknya pernah membeda-bedakan etnis tertentu. Sebab, semuanya merupakan warga Batanghari.
Selain Fattah, serangan kampanye negatif juga menimpa pasangan Syahirsah-Erpan. Salah satunya, aksi penghadangan yang dilakukan oleh warga di Desa Sungai Ruan, Kecamatan Maro Sebo Ulu pada 9 Oktober lalu. Hari itu Syahirsah dan rombongan dicegat saat hendak melakukan kampanye di Maro Sebo Ulu.
Warga yang melakukan penghadangan tersebut, juga menyerahkan surat pernyataan bahwa Syahirsah adalah pembohong. Dan surat itu juga dibagi-bagikan kepada masyarakat.
Ketua Tim pemenangan Syahirsah-Erpan, Ahmad Fhitoni, berencana akan melaporkan pelaku yang menghalangi dan menyebarkan selebaran negatif tentang Syahirsah ke Polres Batanghari.
Dia menilai ini sudah bukan murni dari masyarakat. Tapi telah diorganisir oleh pihak tertentu untuk menjatuhkan figur calonnya.
Tim pemenangan Sahirsyah-Erpan lainnya, Salim Jufri, mengimbau kepada kader dan simpatisan agar tidak terpancing isu maupun pemberitaan yang menyudutkan kandidat mereka. “Semangat tidak boleh berkurang. Kita lanjutkan usaha untuk memenangkan pasangan Syahirsah-Erpan,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Batanghari itu juga dianggap tidak berhasil memimpin Batanghari. Salah satu yang dicontohkan adalah banyaknya ruas jalan yang rusak parah. Selain itu, berita soal rencana Polda memeriksa Syahirsah terkait kasus perizinan PT Delimuda Perkasa (DMP) juga difotokopi oleh sekelompok orang dan disebarkan ke desa-desa.
Hal yang sama juga dialami Ardian Faisal. Pengumuman harta kekayaan miliknya yang hanya Rp 62 juta dijadikan ”jualan” untuk melakukan manuver karena dianggap tidak masuk akal. Ketua Tim Pemenangan Ardian, Rahmat Mulyadi, mengatakan, apa yang dilaporkan Ardian memang itulah adanya. Makanya, untuk amunisi, Ardian di-back up oleh keluarga dan parpol pengusung. ”Itulah adanya,” ujarnya.
Sementara  itu, di Tanjab Barat, persaingan antara pasangan Safrial-Yamin dan Usman-Katamso juga tidak kalah dengan kandidat di Batanghari. Bahkan, mereka sudah saling lapor, baik ke panwaslu maupun ke Polres Tanjab Barat. Selain itu, mereka juga sudah terang-terangan menyerang lawannya.
Yang terbaru adalah tudingan Katamso, bahwa program Safrial-Yamin selama memimpin Tanjab Barat tidak tepat sasaran. Kritik pedas itu dia sampaikan di forum terbuka, debat kandidat calon wakil bupati (Cawabup) Tanjab Barat, Jumat malam pekan lalu. Kebetulan malam itu, Cawabup Safrial, Yamin tidak hadir karena ibunya sakit.
Sebelumnya, tim pemenangan Usman-Katamso (Utama) juga melapor dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan Safrial di Parit III, Kecamatan Tungkal Ilir ke panwaslu. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Safrial dengan mobil dinas didampingi beberapa pejabat teras Tanjab Barat mengunjungi salah satu rumah warga yang diduga sembari bersosialisasi.
Ini bukan yang pertama tim Utama melaporkan Safrial-Yamin (SbY). Sebelumnya, tim Utama juga melaporkan tim SbY ke panwaslu terkait bagi-bagi kain batik, dan kampanye di luar jadwal yang dilakukan Yamin di Tungkal Ilir. Tidak mau kalah, pihak Safrial-Yamin, juga melaporkan tim Utama ke panwaslu dan Polres Tanjab Barat. Tuduhannya, soal provokasi SARA, keterlibatan anggota Komisi III dalam berkampanye, dan keikutsertaan PNS dalam mendukung pasangan nomor urut dua.(nid/aki)

Artikel yang berkaitan




0 komentar:

Posting Komentar



Bagi yang ingin belajar PHP / HTML / MySQL Dan ingin membuat WEBSITE SENDIRI dengan sangat Mudah dan Murah sambil langsung praktek, Saya rekomendasikan anda belajar DI SINI atau DI SINI «« di klik biar situsnya keluar, 4 langkah Mudah dan 3 langkah JITU Murah dan Mudah Membuat WEBSITE. D12UL. D12UL


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More