08.18
kg
net
TRIBUN -
Jika di film The Matrix ada Trinity, wanita jago komputer yang juga
seorang hacker, maka di dunia nyata juga ada wanita seperti ini.Tapi
masalahnya hacker wanita ini bikin ulah dengan membobol jutaan dollar
dari bank di Amerika dan Inggris melalui jaringan Internet. Siapa dia?
Rupanya hacker tak melulu didominasi pria, wanita pun ada, bahkan cantik, dan salah satunya adalah Kristina Svechinskaya. Gadis asal Rusia yang tengah menempuh pendidikan di New York University ini memanfaatkan keahlian hacking-nya untuk mengambil uang sejumlah US$ 3 juta dari bank di Amerika dan US$ 9,5 dari sebuah bank di Inggris.
Kedua bank yang merasa kecolongan ini lantas melakukan pelacakan yang dibantu agen spesialis kriminal digital yang akhirnya mengarah ke mahasiswi berusia 21 tahun tersebut.
Dalam aksinya, Kristina mengirimkan trojan Zeus kepada para pengguna e-mail yang diantaranya memiliki akun di bank yang bersangkutan. Link pada e-mail yang diberikan Kristina akan memantau aktivitas komputer para korban yang kemudian mendapatkan username serta password untuk login ke bank tersebut.
Selanjutnya, Kristina dengan mudah melakukan transfer dari akun para korban ke rekeningnya sendiri. Sistem seperti ini biasanya mudah menyebar dan menipu manakala si korban awam terhadap sekuriti dan tak memasang antivirus yang handal di komputernya.
Kasus yang menimpa Kristina mengingatkan kita pada Anna Chapman, seorang mata-mata Rusia yang sempat menghebohkan dunia karena berhasil mencuri dokumen rahasia Amerika beberapa waktu lalu.
Bagaimanapun juga aksi para wanita asal Rusia tersebut rupanya cukup memicu ketegangan politik antara Amerika dan Rusia belakangan ini.
Rupanya hacker tak melulu didominasi pria, wanita pun ada, bahkan cantik, dan salah satunya adalah Kristina Svechinskaya. Gadis asal Rusia yang tengah menempuh pendidikan di New York University ini memanfaatkan keahlian hacking-nya untuk mengambil uang sejumlah US$ 3 juta dari bank di Amerika dan US$ 9,5 dari sebuah bank di Inggris.
Kedua bank yang merasa kecolongan ini lantas melakukan pelacakan yang dibantu agen spesialis kriminal digital yang akhirnya mengarah ke mahasiswi berusia 21 tahun tersebut.
Dalam aksinya, Kristina mengirimkan trojan Zeus kepada para pengguna e-mail yang diantaranya memiliki akun di bank yang bersangkutan. Link pada e-mail yang diberikan Kristina akan memantau aktivitas komputer para korban yang kemudian mendapatkan username serta password untuk login ke bank tersebut.
Selanjutnya, Kristina dengan mudah melakukan transfer dari akun para korban ke rekeningnya sendiri. Sistem seperti ini biasanya mudah menyebar dan menipu manakala si korban awam terhadap sekuriti dan tak memasang antivirus yang handal di komputernya.
Kasus yang menimpa Kristina mengingatkan kita pada Anna Chapman, seorang mata-mata Rusia yang sempat menghebohkan dunia karena berhasil mencuri dokumen rahasia Amerika beberapa waktu lalu.
Bagaimanapun juga aksi para wanita asal Rusia tersebut rupanya cukup memicu ketegangan politik antara Amerika dan Rusia belakangan ini.
Posted in
Hukum
0 komentar:
Posting Komentar