Seperti
diberitakan sebelumnya, sebuah jam raksasa di sebuah pencakar langit
di salah satu kota paling suci Islam, Mekah, sudah dibangun. Pada hari
Rabu (11/8) pada awal bulan puasa Ramadhan, jam itu sudah mulai
berdetak. Namun sebagian warga Saudi ternyata keberatan dengan
keberadaan jam ini. Mengapa?
Keberadaan jam raksasa ini digadang-gadang akan menjadi pencatat waktu resmi bagi kaum Muslimin di dunia.
Jam Mekah, Riyadh menyatakan sebagai jam terbesar di dunia, memiliki empat muka dengan ukuran diameter 43 meter.
Dengan ketinggian 400 meter, jam ini juga menjadi pencakar langit di dunia kedua tertinggi dan terbesar.
“Jam Mekkah dimulai satu menit setelah 00:00 pagi ini, hari pertama
bulan suci Ramadhan,” begitu rilis pers dari kantor berita Saudi, SPA.
Lebih dari 90 juta keping mosaik kaca yang berwarna menghiasi sisi
jam, dan setiap sisinya masing-masing menerakan tulisan besar “Allah”
yang bisa terlihat jelas dari seluruh pelosok kota.
Menara jam ini merupakan fitur dari kompleks hotel tujuh menara
Abdulaziz, yang dibangun oleh perusahaan swasta Saudi, Binladen Group.
Media setempat mengatakan bahwa proyek menara jam ini menelan biaya $
US3 miliar.
“Karena berbasis di depan masjid suci seluruh dunia Islam akan
merujuk ke waktu Mekah, bukan Greenwich. Jam Mekah akan menjadi simbol
bagi semua Muslim,” kata Hasyim Adnan, seorang penduduk Jeddah.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk memodernisasi kota tua
Saudi dan membuatnya lebih mampu melayani jamaah haji. Sekitar 2 juta
Muslim mengunjungi kota ini setiap tahunnya untuk menunaikan ibadah
haji, dan diperkirakan sebanyak 3,5 juta orang dari negara lain
mengunjungi Mekah pada waktu lainnya, salah satunya untuk umrah.
Sementara beberapa penduduk Mekah bersikap kritis terhadap jam besar
ini. Ternyata salah satunya karena kompleks ini dibangun di atas tanah
yang pernah ditinggali oleh sebuah Benteng Usman.
“Saya pikir mereka mencoba untuk melakukan banyak pengembangan mewah
di sekitar Masjid Agung, membuatnya lebih modern,” kata Lina Edris,
yang sering mengunjungi Mekah. “Namun, ternyata menara jam ini lebih
tinggi daripada menara Masjid Agung, yang jelas akan menarik perhatian
padahal masjid lebih penting.” tambahnya. (sa/abcnews-eramuslim)
0 komentar:
Posting Komentar