Jakarta -
Korban tewas akibat banjir bandang yang terjadi di Wasior, Kab Teluk
Wondama, Papua Barat, bertambah lagi sehingga mencapai 148 orang.
Sebagian korban tidak bisa dievakuasi lantaran tertimbun lumpur dan
pepohonan.
Menurut data Posko Utama Penanggulangan Bencana Banjir Bandang Wasior, Teluk Wondama, hingga pukul 18.00 WIT, jumlah korban tewas mencapai 48 orang, hilang 123 orang, luka berat 188 orang, luka ringan 665 orang dan mengungsi sebanyak 4.625 orang.
"Kita evakuasi pesisir Rado sampai ke Maemare. Kendalanya sebagian korban tidak bisa dievakuasi karena tertimbun lumpur dan pohon," kata Sekretaris Utama Basarnas Max Ruland kepada detikcom di lokasi bencana, Senin (11/10/2010).
Menurut data Posko Utama Penanggulangan Bencana Banjir Bandang Wasior, Teluk Wondama, hingga pukul 18.00 WIT, jumlah korban tewas mencapai 48 orang, hilang 123 orang, luka berat 188 orang, luka ringan 665 orang dan mengungsi sebanyak 4.625 orang.
"Kita evakuasi pesisir Rado sampai ke Maemare. Kendalanya sebagian korban tidak bisa dievakuasi karena tertimbun lumpur dan pohon," kata Sekretaris Utama Basarnas Max Ruland kepada detikcom di lokasi bencana, Senin (11/10/2010).
Max menjelaskan, kendala yang dihadapi oleh tim evakuasi di lapangan adalah masih kurangnya alat berat serta akses menuju lokasi bencana masih sulit.
"Akses jalan masih sulit, alat berat masih kurang untuk menjangkau lokasi," tambahnya.
Selama ini Wasior dikenal sebagai daerah yang rawan banjir bandang. Tercatat tiga kali banjir bandang berkekuatan besar menghempas pemukiman penduduk di distrik itu.
Banjir bandang paling besar terjadi pada tahun 1955. Banjir serupa juga terjadi pada tahun 2008. Namun, banjir bandang pada tahun 2008 ini tidak separah yang baru saja terjadi di tahun 2010.
Saat ini sekitar 80 persen kawasan Wasior luluh lantak akibat diterjang banjir. Pemukiman warga dan fasilitas umum rusak parah.
(anw/lh)
SUMBER : detik.com
Artikel yang berkaitan
Posted in
Umum
0 komentar:
Posting Komentar