WASHINGTON, KOMPAS.com — Seorang
pejabat senior Departemen Pertahanan Amerika Serikat melanggar aturan
Pentagon dan sengaja menyesatkan para perwira militer senior ketika ia
membentuk operasi mata-mata dengan menggunakan kontraktor swasta di
Afganistan dan Pakistan. Harian New York Times melaporkan hal itu, Jumat (29/10/2010), berdasarkan sebuah penelitan yang ditemukan Pentagon.
Koran
itu mengutip juru bicara Pentagon, Kolonel David Lapan, yang
mengatakan, hasil penyelidikan menunjukkan bahwa investigasi lebih
lanjut akan dilakukan terkait pernyataan menyesatkan dan tidak benar
yang dibuat seseorang terkait legalitas program pengintaian itu. "Dugaan
tentang pelaksanaan operasi di luar prosedur itu berpusat pada Michael
Furlong, seorang pejabat sipil Angkatan Udara AS yang mempekerjakan
kontraktor dari perusahaan keamanan swasta. Perusahaan keamanan swasta
itu kemudian mempekerjakan mantan anggota CIA dan militer," tulis New York Times. Menteri Pertahanan Robert Gates telah memberikan perintah penyelidikan itu pada Maret lalu.
Harian
itu melaporkan, kontraktor tersebut mengumpulkan informasi intelijen di
lokasi-lokasi yang diduga menjadi sarang milisi dan permukiman
pemberontak. Mereka kemudian mengirimkan data tersebut ke unit-unit
militer dan pejabat intelijen guna ditindaklanjuti sebagai tindakan
mematikan bagi kedua pihak di perbatasan Afganistan-Pakistan. Sementara
itu, juru bicara Pentagon mengatakan, ia tidak mendapat informasi
tentang berita di New York Times itu.
Harian itu
mengutip Furlong yang menjawab pertanyaan wartawan melalui wawancara
telepon. Furlong mengatakan bahwa ia berang dengan kesimpulan dari
penyelidikan Pentagon dan Departemen Pertahanan yang tidak pernah
mewawancarainya sebagai bagian dari penyelidikan. "Hal itu berlangsung
seperti pengadilan terhadap kanguru," kata Furlong, menurut New York Times.
Seperti dikutip Times, ia
mengatakan, pekerjaannya telah mendapat pengesahan oleh sejumlah
pejabat senior di Afganistan dan ia tidak pernah menyesatkan siapa pun.
Penggunaan kontraktor keamanan swasta oleh Pemerintah AS telah menjadi
kontroversi, baik di Afganistan maupun di Irak.
Presiden
Afganistan Hamid Karzai mengeluarkan dekrit pada Agustus lalu yang
melarang semua kontraktor keamanan swasta di Afganistan. Dekrit ini
berlaku, kecuali bagi mereka yang melindungi kedutaan besar, fasilitas
militer, permukiman diplomat, dan perjalanan dari pejabat diplomatik.
Hal tersebut kemudian membuat hubungan dengan Washington menegang.
Menurut New York Times,
operasi yang dilakukan Furlong—menggunakan perusahaan yang
mempekerjakan agen di dalam Afganistan dan Pakistan untuk mengumpulkan
informasi tentang kelompok milisi—berjalan dengan kontrak senilai 22
juta dolar AS yang dijalankan oleh Lockheed Martin Corp.
New York Times
juga mengatakan, salah satu perusahaan menggunakan sebuah kelompok yang
beranggotakan agen dari AS, Afganistan, dan Pakistan yang diawasi oleh
Duane Clarridge, veteran CIA yang terkenal dalam kasus kontra Iran tahun
1980-an.
0 komentar:
Posting Komentar