KUALATUNGKAL - Eskalasi politik jelang
Pemilukada Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) kian memanas. Setelah
sama-sama unjuk kekuatan massa dan adu visi misi, kini pasangan
Safrial-Yamin dan Usman-Katamso kembali beradu hasil survei.
Safrial-Yamin diunggulkan berdasarkan hasil survei LSI LSKP. Sedangkan
pasangan Usman Katamso menang telak berdasarkan hasil survei Lingkaran
Survei Independent.
Lembaga survei yang dimotori Denny JA itu juga mengatakan, jika Safrial-Yamin berhasil mempertahankan rating, maka peluang mereka menang pada 21 Oktober 2010 mendatang sangat terbuka.
Safrial
ketika dikonfirmasi, mengaku cukup puas dengan hasil survei yang
dilakukan LSI-LSKP. Dia menilai hal itu ilmiah dan tidak direkayasa. Dia
juga mengucapkan terima kasih kepada LSI-LSKP dan masyarakat yang
meberikan kepercayaan.
Kandidat
incumbent itu berjanji akan terus meningkatkan rating persentase
dukungan seiring dengan semakin dekatnya hari H Pemilukada Tanjab Barat.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada LSI LSKP, masyarakat dan tim
sukses yang memberikan apresiasi dan kepercayaan kepada kita. Kita juga
akan terus berupaya meningkatkan rating dengan melakukan penggarapan
secara serius seiring dengan semakin dekatnya hari H. Kepada Allah kita
sama-sama berdoa,” kata Safrial, usai sidang paripurna di gedung DPRD
Tanjab Barat, kemarin (6/10).
Pengumuan
hasil survei LSI LSKP itu menuai reaksi dari kalangan tim sukses
Usman-Katamso. Mereka menilai hasil survei itu bukan jaminan mutlak bagi
Safrial-Yamin menang pada 21 Oktober nanti. Mereka juga menilai, survei
tersebut tidak terlalu mempengaruhi pemilih. “Hasil survei itu
prinsipnya hanya ilustrasi dan move politik. Ke-shahihan-nya pun juga
masih relatif. Penentuannya nanti tanggal 21 Oktober,” kata Sekretaris
tim kampanye Usman-Katamso, Ahmad Jahfar kepada Jambi Independent,
kemarin (6/10).
Jahfar
mencontohkan Pemilukada Kerinci beberapa waktu lalu. Ketika itu, kata
dia, lembaga survei mengunggulkan pasangan Ami Taher-Dyanda. Tapi,
kenyataannya pada putaran kedua Murasman-Rahman yang menang. “Termasuk
di beberapa daerah lain. Itu artinya survei bukan jaminan dan sifatnya
relatif. Dan kami sangat optimis Pak Usman-Katamso yang akan menang.
Selain figurnya yang sudah dikenal masyarakat. Programnya juga jelas,”
terangnya.
Hal
senada juga diungkapkan pentolan tim sukses Usman-Katamso lainnya, M
Fadli. Menurut dia, untuk menakar kekuatan calon tidak bisa hanya
berdasarkan satu lembaga survei saja. Karena berdasarkan hasil survei
lain, Usman-Katamso juga jauh lebih unggul dari Safrial-Yamin.
“Persentasenya pun di atas rating Safrial-Yamin. Hanya saja itu sengaja
tidak dipublikasikan kepada publik,” ujarnya.
“Kita
juga pakai Lingkaran Survei Independent (LSI). Terus terang dari hasil
survei terbaru tim ini per Oktober 2010, Pak Usman-Katamso jauh lebih
unggul. Persentasenya 70 persen dengan sampling error satu persen,”
sebut Fadli diamini Dedi Hadi yang juga tim Usman-Katamso.
Kendati
demikian, tim Usman-Katamso juga akan mengambil langkah untuk
meningkatkan rating dan pencitraan terhadap calon yang mereka usung.
Salah satunya dengan cara mengintensifkan tim sukses dan pengurus Parpol
pengusung dan pendukung yang ada. “Khusus untuk koalisi parpol
pengusung, kita targetkan suara yang bisa diraih nantinya sama dengan
suara pada pemilu legislatif lalu. Dan, tim sukses, kita targetkan
minimal dapat suara 150 per TPS,” sebut Ahmad Jahfar.
Pengaruhnya Tak Terlalu Signifikan
Pengaruhnya Tak Terlalu Signifikan
Perang
survei antar dua kandidat jelang Pemilukada Kabupaten Tanjung Jabung
Barat dinilai kalangan pengamat dan praktisi cukup bagus untuk membangun
opini publik. Mantan Sekretaris Umum KNPI Provinsi Jambi Bahrul Ulum,
menilai istilah perang survei muncul sebagai bentuk pembangunan opini
publik, sebagai bahan evaluasi tim sukses, prediksi dan sekaligus move
politik.
Menurut dia,
pengaruh survei terhadap pemilih tetap ada. Namun, jumlahnya tidak
terlalu signifikan. Karena tidak semua pemilih mengetahui dan paham
mengenai survei. “Apalagi, biasanya survei diumumkan di media massa yang
cakupannya terbatas di wilayah perkotaan dan pusat kecamatan. Kecuali
para tim sukses gencar melakukan sosialisiasi kepada pemilih,” katanya.
Disamping
itu, lanjut dia, pemilih akan melihat siapa yang melakukan survei,
karena boleh jadi ada pesan sponsor di sana. Oleh karenanya tingkat
keabsahan dan akurasi survei juga dipengaruhi oleh lembaga mana yang
melakukan survei.
“Kalau
untuk ukuran kita, sepengamatan saya yang akurasinya paling mendekati
itu adalah survei yang dilakukan oleh tim Denny JA dan Syaiful Mujani,”
terang penulis buku NU Bodoh atau Dibodohi itu. “Terlepas dari semua
itu, setidaknya survei dapat dijadikan bahan evaluasi bagi tim sukses
untuk memetakan kekuatan agar penggarapan dukungan lebih terarah dan
tepat sasaran,” jelasnya.(aki)
0 komentar:
Posting Komentar