Kamis, 07 Oktober 2010

Sungai Penuh Online : Safrial dan Usman Perang Survei

KUALATUNGKAL - Eskalasi politik jelang Pemilukada Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) kian memanas. Setelah sama-sama unjuk kekuatan massa dan adu visi misi, kini pasangan Safrial-Yamin dan Usman-Katamso kembali beradu hasil survei. Safrial-Yamin diunggulkan berdasarkan hasil survei LSI LSKP. Sedangkan pasangan Usman Katamso menang telak berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Independent.
Direktur LSI-LSKP Sunarto Cipto Harjono, kepada salah satu harian lokal menyebutkan, dari hasil survei terhadap 440 responden yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tanjab Barat, pasangan Safrial-Yamin lebih unggul dari pesaing politiknya dengan tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja mereka sebesar 60 persen. Tingkat popularitas 97,0 persen dan tingkat kesukaan masyarakat sebesar 75,01, dengan random sampling error 4,5 persen.
Lembaga survei yang dimotori Denny JA itu juga mengatakan, jika Safrial-Yamin berhasil mempertahankan rating, maka peluang mereka menang pada 21 Oktober 2010 mendatang sangat terbuka.
Safrial ketika dikonfirmasi, mengaku cukup puas dengan hasil survei yang dilakukan LSI-LSKP. Dia menilai hal itu ilmiah dan tidak direkayasa. Dia juga  mengucapkan terima kasih kepada LSI-LSKP dan masyarakat yang meberikan kepercayaan.
Kandidat incumbent itu berjanji akan terus meningkatkan rating persentase dukungan seiring dengan semakin dekatnya hari H Pemilukada Tanjab Barat. “Kita mengucapkan terima kasih kepada LSI LSKP, masyarakat dan tim sukses yang memberikan apresiasi dan kepercayaan kepada kita. Kita juga akan terus berupaya meningkatkan rating dengan melakukan penggarapan secara serius seiring dengan semakin dekatnya hari H. Kepada Allah kita sama-sama berdoa,” kata Safrial, usai sidang paripurna di gedung DPRD Tanjab Barat, kemarin (6/10).
Pengumuan hasil survei LSI LSKP itu menuai reaksi dari kalangan tim sukses Usman-Katamso. Mereka menilai hasil survei itu bukan jaminan mutlak bagi Safrial-Yamin menang pada 21 Oktober nanti. Mereka juga menilai, survei tersebut tidak terlalu mempengaruhi pemilih. “Hasil survei itu prinsipnya hanya ilustrasi dan move politik. Ke-shahihan-nya pun juga masih relatif. Penentuannya nanti tanggal 21 Oktober,” kata Sekretaris tim kampanye Usman-Katamso, Ahmad Jahfar kepada Jambi Independent, kemarin (6/10).
Jahfar mencontohkan Pemilukada Kerinci beberapa waktu lalu. Ketika itu, kata dia, lembaga survei mengunggulkan pasangan Ami Taher-Dyanda. Tapi, kenyataannya pada putaran kedua Murasman-Rahman yang menang. “Termasuk di beberapa daerah lain. Itu artinya survei bukan jaminan dan sifatnya relatif. Dan kami sangat optimis Pak Usman-Katamso yang akan menang. Selain figurnya yang sudah dikenal masyarakat. Programnya juga jelas,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan pentolan tim sukses Usman-Katamso lainnya, M Fadli. Menurut dia, untuk menakar kekuatan calon tidak bisa hanya berdasarkan satu lembaga survei saja. Karena berdasarkan hasil survei lain, Usman-Katamso juga jauh lebih unggul dari Safrial-Yamin. “Persentasenya pun di atas rating Safrial-Yamin. Hanya saja itu sengaja tidak dipublikasikan kepada publik,” ujarnya.
“Kita juga pakai Lingkaran Survei Independent (LSI). Terus terang dari hasil survei terbaru tim ini per Oktober 2010, Pak Usman-Katamso jauh lebih unggul. Persentasenya 70 persen dengan sampling error satu persen,” sebut Fadli diamini Dedi Hadi yang juga tim Usman-Katamso.
Kendati demikian, tim Usman-Katamso juga akan mengambil langkah untuk meningkatkan rating dan pencitraan terhadap calon yang mereka usung. Salah satunya dengan cara mengintensifkan tim sukses dan pengurus Parpol pengusung dan pendukung yang ada. “Khusus untuk koalisi parpol pengusung, kita targetkan suara yang bisa diraih nantinya sama dengan suara pada pemilu legislatif lalu. Dan, tim sukses, kita targetkan minimal dapat suara 150 per TPS,” sebut Ahmad Jahfar.

Pengaruhnya Tak Terlalu Signifikan
Perang survei antar dua kandidat jelang Pemilukada Kabupaten Tanjung Jabung Barat dinilai kalangan pengamat dan praktisi cukup bagus untuk membangun opini publik. Mantan Sekretaris Umum KNPI Provinsi Jambi Bahrul Ulum, menilai istilah perang survei muncul sebagai bentuk pembangunan opini publik, sebagai bahan evaluasi tim sukses, prediksi dan sekaligus move politik.
Menurut dia, pengaruh survei terhadap pemilih tetap ada. Namun, jumlahnya tidak terlalu signifikan. Karena tidak semua pemilih mengetahui dan paham mengenai survei. “Apalagi, biasanya survei diumumkan di media massa yang cakupannya terbatas di wilayah perkotaan dan pusat kecamatan. Kecuali para tim sukses gencar melakukan sosialisiasi kepada pemilih,” katanya.
Disamping itu, lanjut dia, pemilih akan melihat siapa yang melakukan survei, karena boleh jadi ada pesan sponsor di sana. Oleh karenanya tingkat keabsahan dan akurasi survei juga dipengaruhi oleh lembaga mana yang melakukan survei.
“Kalau untuk ukuran kita, sepengamatan saya yang akurasinya paling mendekati itu adalah survei yang dilakukan oleh tim Denny JA dan Syaiful Mujani,” terang penulis buku NU Bodoh atau Dibodohi itu. “Terlepas dari semua itu, setidaknya survei dapat dijadikan bahan evaluasi bagi tim sukses untuk memetakan kekuatan agar penggarapan dukungan lebih terarah dan tepat sasaran,” jelasnya.(aki)

Artikel yang berkaitan




0 komentar:

Posting Komentar



Bagi yang ingin belajar PHP / HTML / MySQL Dan ingin membuat WEBSITE SENDIRI dengan sangat Mudah dan Murah sambil langsung praktek, Saya rekomendasikan anda belajar DI SINI atau DI SINI «« di klik biar situsnya keluar, 4 langkah Mudah dan 3 langkah JITU Murah dan Mudah Membuat WEBSITE. D12UL. D12UL


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More